| Subcribe via RSS

Browse > Home / / Blog Article: Tidak seorang pun selamat dari pembicaraan (kritik) maka, Tatsabbutlah (ceknricek)

Tidak seorang pun selamat dari pembicaraan (kritik) maka, Tatsabbutlah (ceknricek)

Jumat, 18 Januari 2013 | Posted in


Siapa saja yang membaca biografi ulama dan sejarah mereka atau bahkan sejarah manusia seluruhnya tidak mendapati seorang pun yang menonjol kecuali orang-orang berselisih tentangnya. Maka tidakk seorang pun yang menonjol dari ummat ini kecuali diperbincangkan, sebagian memuliakan dan membelanya dan sebagian lainnya merendahkan dan mempersalahkannya.

Al Imam Adz-Dzahabi Rahimahullah telah menyebutkan perkataan yang berharga lagi panjang berkenaan dengan hal ini ketika beliau membawakan biografi Al Husain bin Manshur Al Hallaj -semoga Allah membalasnya dengan balasan yang setimpal-, dan bahwasanya ada diantara manusia yang meyakininya sebagai seorang wali padahal ia diantara da'i yang mengajak kepada ilhad (kekufuran) dan zindiq, maka saya akan bawakan perkataan beliau lengkap mengingat pentingnya masalah ini.

((Tidaklah pantas bagi anda wahai faqih untuk tergesa-gesa mengkafirkan seorang muslim kecuali dengan bukti yang qath'i (jelas) sebagaimana tidak dibenarkan bagi anda untuk meyakini ke wali-an seseorang yang telah terbukti penyimpangannya dan tersingkap ke zindiq-kannya. Tidak ini dan tidak pula itu. Bahkan yang adil adalah bahwa seseorang yang dianggap oleh ummat Islam shalih, baik maka ia demikian. Karena ummat Islam adalah saksi-saksi Allah dimuka bumi, karena ummat ini tidak akan bersatu di atas kesesatan. Dan bahwa seseoran yang dianggap oleh ummat Islam jahat atau munafik atau pengekor kebatilan, maka ia demikian.


Dan adapun seseorang yang segolongan ummat ini menyesat-nyesatkannya dan segolongan ummat lainnya memuji dan mengagungkannya dan segolongan ummat yang ketiga bersikap abstain (tawaqquf) dan berhati-hati dari menjatuhkannya, maka orang ini adalah termasuk orang-orang yang sepatutnya (kita) berpaling darinya dan menyerahkan urusannya kepada Allah dan dimohonkan ampunan untuknya, karena islamnya pasti dengan keyakinan sedangkan kesesatannya diragukan. Dengan sikap ini kamu menjadi lega dan hatimu pun bersih dari kebencian kepada sesama mu'minin.

Kemudian ketahuilah bahwa ahli kiblat seluruhnya (ummat Islam), mukmin dan fasiknya, sunni dan mubtadi'nya, kecuali para shahabat, tidak pernah sepakat atas seorang muslim bahwa ia bahagia dan selamat atau celaka dan binasa. Perhatianlah Ash-Shiddiq (Abu Bakar) satu-satunya yang pernah ada pada ummat ini, kamu telah mengetahui bagaimana orang berselisih tentangnya, begitu pula Umar, Utsman dan Ali. Begitu pula Ibnu Zubair, Al Hajjaj, Al Ma'mun dan begitu pula Bisyr Al Mirrisy, Ahmad bin Hambal, Asy-Syafi'i, Al Bukhari dan An-Nasa'i dan selain dari mereka dari tokoh-tokoh kebaikan dan kesesatan sampai harimu sekarang ini.

Maka tidak ada seorang imam yang sempurna dalam kebaikan kecuali disana ada orang-orang jahil dan ahlul bid'ah yang mencelanya dan menjatuhkan kehormatannya. Dan tidak ada seorang pun gembong Jahmiyah dan Rafidhah kecuali ada orang-orang yang membelanya dan meyakini (kebenaran) pendapat-pendapatnya diatas hawa nafsu dan kejahilan. Melainkan yang menjadi ukuran adalah pendapat jumhur yang bersih dari hawa nafsu dan kejahilan yang berhias dengan sifat wara' dan bersandar diatas ilmu.

Maka perhatikanlah oleh engkau wahai hamba Allah ajaran dan madzhab Al Hallaj ini, yang mana ia diantara gembong-gembong Qaramithah dan da'i-da'i yang mengajak kepada zandaqah (zindiq). Bersikap adillah dan jagalah sikap wara', berhati-hati dan hisablah dirimu. Apabila jelas bagimu bahwa sifat-sifat orang ini adalah sifat-sifat musuh Islam, cinta dengan kekuasaan, senang popularitas diatas kebenaran atau kebatilan, maka berlepaslah dari ajarannya. Sedangkan apabila yang jelas bagimu -hanya kepadaNya kita berlindung- bahwa orang ini -dan keadaannya seperti ini- diatas kebenaran, pembawa hidayah dan petunjuk, maka perbaikilah islammu dan mintalah pertolongan Rabmu agar Ia memberimu taufik kepada kebenaran dan mengokohkan hatimu diatas agamaNya, karena sesungguhnya petunjuk itu adalah cahaya yang Allah letakkan dihati hambaNya yang muslim. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah. Sedangkan apabila engkau ragu dan tidak mengetahui hakikat orang ini dan engkau berlepas diri dari tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya, berarti engkau telah istirahatkan dirimu dan Allah tidak akan bertanya kepadamu tentangnya sama sekali.)) -selesai perkataan Al Imam Adz-Dzahabi- (lihat Siyar 14/343-345)

Sungguh keridha'an seluruh manusia adalah tujuan yang tidak akan tercapai dan tidak ada jalan keselamatan dari mereka seluruhnya. 

Diambil dari catatan ustadz Ja'far Salih

0 Responses to "Tidak seorang pun selamat dari pembicaraan (kritik) maka, Tatsabbutlah (ceknricek)"

Leave a Reply