Beradablah dalam Bertanya -Jawaban Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh- (PENTING!)
بسم الله الرحمن الرحيم
“Beradablah dalam Bertanya”
Jawaban Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh
Pertanyaan: Seseorang yang pada akidahnya ada penyimpangan dari petunjuk salafus-shalih, begitu pula pada akhlaknya kepada sesama, apa hukum membantunya ketika dia ditimpa musibah, menziarahi dan apakah tidak membantu orang ini dengan alasan dia memiliki penyimpangan dalam akidah bisa dibenarkan?
Jawab: Disini ada catatan umum seputar pertanyaan. Dan semoga saya bisa jabarkan masalah ini insyaAllah Ta’ala pada pelajaran umum dengan judul “Adab Bertanya”.
Banyak dari pertanyaan-pertanyaan disisi sipenanya memiliki gambaran tertentu, lalu dia bertanya dengan redaksi yang umum. Cara seperti ini tidak layak kalian bertanya kepada seorang ulama atau penuntut ilmu sedangkan dibenakmu situasi keadaannya bersifat khusus. Kemudian kamu merangkai pertanyaan dengan redaksi yang umum sedangkan yang kamu maukan suatu kondisi yang khusus. Cara seperti ini menjadikan yang ditanya (Syaikh/selainnya) dan dia tidak menyadari apa yang ada dibenakmu, menjawab dengan jawaban sesuai redaksi, sedangkan kamu memberlakukannya sesuai apa yang ada dibenakmu dari suatu realita tertentu. Cara seperti ini menjadi sebab timbulnya banyak musibah (fitnah).
Banyak dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada ulama di zaman sekarang dari pertanyaan yang sifatnya umum, lalu dijawab oleh si alim atau penuntut ilmu, kemudian sipenanya menjadikan jawaban tersebut sebagai dalil bagi kepentingan-kepentingannya. Ini bukan termasuk adab yang baik dalam bertanya. Melainkan penanya adalah seorang yang minta fatwa, minta petunjuk, tidak benar bagi dia bertanya untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dengan keinginannya. Karena sebuah pertanyaan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan kebenaran ((Bertanyalah kepada ahli dzikr apabila kalian tidak mengetahui)) (An-Nahl: 43), (Al Anbiya’: 7). Adapun kamu sudah tahu atau kamu menyimpan sesuatu lalu bertanya agar jawaban sesuai kepentinganmu atau menguatkan pendapatmu, yang seperti ini bukan adab yang baik dalam bertanya.